Posts

Showing posts from March, 2022

KH. Askandar: Kiai Pejuang Kemerdekaan dari PP. Manbaul Ulum

Image
  KH. Askandar: Kiai Pejuang Kemerdekaan dari PP. Manbaul Ulum Asal Usul Keluarga Tanggal kelahiran KH. Askandar tidak diketahui dengan pasti, hal tersebut dikarenakan tradisi masyarakat terdahulu yang belum menganggap penting tanggal kelahiran beliau. Namun, berdasarkan informasi KH. Askandar sendiri pada saat berusia 66 tahun, di mana pada umur tersebut (1967) beliau wafat. Sehingga dapat diperikan Beliau lahir pada tahun 1901. KH. Askandar lahir di Dusun Sragi, Desa Sumber Dukuh, Kecamatan Gampeng Rejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Ayahnya bernama Kiai Abdullah Iskam yang merupakan tokoh panutan dan tokoh agama di tengah masyarakat. Kiai Abdullah Iskam sangat konsen terhadap pendidikan keluarganya. Tujuan pendidikan keluarga tersebut agar anak-anaknya kelak menjadi insan-insan yang saleh dan salehah, berguna bagi agama, bangsa, dan negara. KH. Askandar sejak usia dini sudah dididik dengan pendidikan keagamaan dengan penuh disiplin. Saat umur 7 tahun, Askandar telah mengkhatamkan Al

KH ABU HASAN SYADZILI ASKANDAR DAN POHON MANGGA

Image
 KH ABU HASAN SYADZILI ASKANDAR   Kh Abu Hasan Syadzili Askandar adalah putra dari KH Askandar pendiri pondok pesantren manbaul ulum banyuwangi. beliau juga saudara kandung (kaka kandung) dari Kh Noer Muhammad Iskandar, SQ (pendiri pondok pesantren Asshidiqiyah Jakarta). beliau juga merupakan ayahanda dari ummi Laila Syadzili Askandar dan kakek dari Aznovara Al-Abshor  Suatu ketika seorang santri diminta oleh KH Abu Hasan Syadzili (Abah Dzili) untuk menanam dua pohon mangga di perkarangan rumah beliau dengan ta'dzimnya menaati apa yang telah beliau perintahkan.  setelah tiga bulan, beliau meminta santri tersebut agar memindahkan salah satu dari dua pohon mangga tersebut. maka dipindahkanlah salah satu pohon Mangga tersebut ketempat yang beliau inginkan. namun selang tiga bulan kemudian, beliau menyuruh santri tersebut untuk memindahkan kembali pohon mangga yang telah dipindah ke tempat lain. dengan rasa ta'dzimnya kepada kyai, santri tersebut langsung menuruti apa yang telah  b