KALAM HUBABAH UMMU SALIM BIN UMAR BIN HAFIDZ

 *KALAM HUBABAH UMMU SALIM BIN HAFIDZ 1*

๐Ÿ“ Daar Maliky 

 

OBAT PERINDU DAN PECINTA BERTEMU DENGAN HUBABAH UMMU SALIM (ISTRI ALHABIB UMAR BIN HAFIDZ)

๐Ÿ“ ALFAQIRAH AY_ZAKHA & ALFAQIRAH ALMAIDAH



Dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyampaikan kepada Nabi Musa dan kepada seluruh Nabi hendaknya kalian bersholawat kepada para Nabi. Dimana kala itu beliau bertanya, "Ya Allah dimana aku menemukanmu Ya Allah," maka Allah menjawab, "engkau akan menemukan dihati - hati yang hancur karenaKu."


Dikatakan bahwasanya orang yang bermaksiat namun dipenuhi dengan rasa hina dan penyesalan maka dia lebih mulia daripada seseorang yang rajin beribadah namun sombong terhadap amalannya. Maka semoga kita diberikan kecintaan. Dalam Al - Qur'an dikatakan sesungguhnya orang yang takut dengan Allah adalah para ulama dan para hamba - hamba Allah, yang mana tidak dikatakan para ulama yang banyak ilmu namun mereka yang takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.


Dan terkadang orang alim adalah orang yang buta huruf sebagaimana Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam, tapi semua ilmu ada dalam diri Rasulullah Shalallahu'alaihi wa Sallam. Yang mana beliau merupakan lautan tanpa pantai, samudera tanpa memiliki ujung. Dikatakan pada Shohibul Burdah bahwa, "Cukup bagimu buta huruf tapi penuh ilmu dan engkau hidup dizaman yatim namun dipenuhi adab."


Maka inilah mukjizat dari Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam, yang dari Allah beliau mempelajar adab. Maka tidak diragukanlah ilmu bagi kalian yang hadir didalam majelis ini merupakan  bagian dari Rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagaimana yang dikatakan oleh para ulama bahwasanya ilmu adalah cahaya dan kebodohan adalah kegelapan.


Ketahuilah tahuilah dimanapun majelis ilmu dibuat disetiap penjuru bumi, dilapisan manapun sungguh pahala yang didapatkan serupa 1000 raka'at shalat, melebihi pahala menjenguk orang sakit pun menziarahi mayit.


Majelis ilmu adalah majelis yang tidak boleh ditinggalkan, didalamnya mengandung kebaikan dari segala bidang, didalamnya terdapat dzikir kepada Allah yang mana orang yang berdzikir kepada Allah pastilah diingat oleh Allah. Jika seorang hamba menyebutkan nama Allah dalam kesendirian maka Allah pasti akan menyebutkan namanya dalam kesendirian pula, dan jika seseorang berdzikir kepada Allah dalam suatu kumpulan maka Allah berdzikir untuknya dalam kumpulan yang terbaik.


Di Majelis ilmu pula seseorang mampu mendengar ilmu dari Allah, firman Allah, dan surah Al - Fatihah merupakan awalan yang memiliki banyak makna pun terkandung didalamnya rahasia Al - Qur'an, berhukum fardhu ain, bagi meraka yang membacanya sembari memahami surah tersebut meski hanya sekali baca niscaya ia telah membaca seluruh isi Al - Qur'an. Maka berdzikir lah pun beri peringatan pada suatu kaum bahwa berdzikir pastilah membawa manfaat bagi alam semesta tidak hanya kaum muslimin saja. Dengarkanlah sesuatu yang akan disampaikan oleh Allah Subhana Wa Ta'ala. 


Berilah peringatan karena seorang mukmin pastilah hidup dan mengambil peringatan, yang mana habib Husein bin Thohir mengatakan, "Didalam majelis ilmu ada yang mampu menerangkan hati dan sanubari, di dalam selain majelis ilmu belum tentu kau temukan penerang seperti itu, yang mana didalamnya melebihi ibadah ataupun ziarah kepada makam sesorang, dan betapa banyak hadist yang mengatakan itu."


Maka bersyukurlah dan ucapkan Alhamdulillah sebagai tanda rasa syukur kepada nikmat yang Allah berikan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Al - Qur'an berfirman,

Allah Subhanahu Wa Ta'ala befirman:


ูˆَุงِุฐْ ุชَุงَุฐَّู†َ ุฑَุจُّูƒُู…ْ ู„َู‰ِูٕ†ْ ุดَูƒَุฑْุชُู…ْ ู„َุงَุฒِูŠْุฏَู†َّูƒُู…ْ ูˆَู„َู‰ِูٕ†ْ ูƒَูَุฑْุชُู…ْ ุงِู†َّ ุนَุฐَุงุจِูŠْ ู„َุดَุฏِูŠْุฏٌ 


"Dan ( ingatlah ) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (  nikmat ) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari ( nikmat-Ku ), maka pasti azab-Ku sangat berat."" ( QS. Ibrahim [ 14 ] : 7 )


Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam bersabda, "Tidaklah Allah memberikan nikmat kepada lelaki dan perempuan, kalau dia merasakan kenikmatan itu dengan hatinya dan ia mengucapkan Alhamdulillah dari lisannya, maka dikatakan hak kepada Allah, Allah pasti akan menambah nikmat baginya sebelum bangun dari tempat duduknya, dengan saksi firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala, 'Apabila kalian bersyukur maka Aku pasti akan menambah nikmat itu kepadaMu.' dan Allah tidaklah menyalahi janji."


Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam pula bersabda, "Barangsiapa yang shalat berjemaah dan dia duduk berdzikir kepada Allah tidak dalam keadaan tidur dan mengantuk, sampai terbit matahari sekiranya setelah isra kalau shalat 2 raka'at setelahnya, bangun dari tempat itu maka ia mendapatkan pahala bagai pahala haji dan umroh sempurna dan barangsiapa yang melaksanakannya didalam bulan Muharam pastilah ia akan mendapatkan pahala sebanding dengan 30 haji dan umroh secara sempurna, pun ketika melaksanakannya dalam bulan Ramadhan, maka pahala yang didapatkan serupa 1000 ibadah haji dan umrah."


Orang benar pasti menyibukkan dirinya dalam ketaatan, menjadikan waktu untuk ketaatan. Maka sungguh tidak diragukan lagi ilmu yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, hendaknya kita bersyukur atasnya. Sejatinya pula ilmu bukanlah sekedar belajar, membaca, dan menulis, tetapi ilmu adalah sesuatu yang menambah rasa takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.


Seandainya seorang manusia mempelajari seluruh mata pelajaran ilmu, walaupun ia memiliki ijazah dan gelar, dipandangan Allah ia tetap bodoh, karena ilmu diartikan untuk menambah rasa takut kepada Allah, tak peduli apakah ia sendiri ataukah beramai - ramai. Karena ilmu adalah rasa takut dan khusyu kepada Allah.


*KALAM HUBABAH UMMU SALIM BIN HAFIDZ 2*


Dan pada hakikatnya engkau bisa mengetahui seseorang yang takut kepada Allah yang telah pasti memiliki tanda-tanda, sebagaimana orang yang bodoh akan terlihat disibukkan diri dengan makan, minum pun tidur bagai binatang. Sementara pada rasa takut terdapat 

tangisan, sebagai pertanda, dimanakah tangisan kalian dari balasan Allah Subhanahu Wa Ta'ala?, dan barangsiapa yang menangis karena Allah maka ia akan sukses sementara barangsiapa yang tidak pernah menangis karena Allah maka di akhirat ia akan terus menangis memohon ampunan. Semua mata akan menangis kecuali 3 mati, yakni :

1. Mata yang menangis karena Allah

2. Mata yang dipejamkan dari sesuatu yang diharamkan oleh Allah

3. Mata yang terjaga dari ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala 


Dan tanda - tanda orang yang sial menurut Nabi Isa, yaitu apabila mata tidak mampu menangis meskipun telah diingatkan baginya kematian, himpitan kuburan, diingatkan padanya pertanyaan 2 malaikat Munkar dan Nakir, diingatkan baginya hari kiamat, dinggatkan kepadanya amalannya yang entah akan diterimanya dari kanan atau kiri, disebutkan baginya timbangan demi timbangan pun luasnya neraka, disebutkan pula neraka kepadanya yang didalamnya terdapat hewan - hewan melata ular - ular sebesar unta, disebutkan pula kepadanya jembatan yang akan di lewati, pun ketika diingatkan baginya rantai yang menggantung orang - orang berdosa, tak satupun dari semua hal membuat dirinya menangis padahal Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam menangis kala mendengar itu bahkan berdoa agar terhindar dari itu semua, maka itulah bukti daripada kesialan.


Dikatakan oleh Nadzim Rahimullah Ta'ala, "Tidak akan mendapatkan keberkahan air mata yang terus mengalir karena telah kehilangan dunia. Tidak ada keberkahan mata dan air mata yang menangis karena urusan dunia dan rasa sakit yang didapat disana, maka biasakan matamu untuk menangis pada penyebab yang membuat Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam menangis, karena sungguh yang ditangisi oleh beliau merupakan urusan kematian, kubur, mahsyar dan kiamat. Sehingga cukuplah bagi kita Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam. Karena orang shalih masih saja menangis karena itu."


Ditanya Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam, oleh Sayyidah Fatimah Az-Zahra, "Ya Rasullullah, bagaimana kita kelak dalam hari kiamat?" Rasullullah pun menjawab, "ketahuilah bahwa kelak di hari kiamat manusia akan dibangkitkan seperti dia dilahirkan dalam keadaan telanjang, tidak mengenakan baju maupun sandal," Sayyidah Aisyah pun berteriak karenanya, "Ohh tidak bagaimana auratku kelak Ya Rasullullah Shalallahu'alaihi Wa Sallam." Rasullullah pun menjawab, "Maka dengarkan lah Wahai Aisyah sesungguhnya perkara kiamat itu sangatlah berat, aurat berada dibawah, mereka hanya memandang ke depan."


Dan sungguh Allah berfirman , "Apabila Al - Qur'an diturunkan pada gunung niscaya gunung itu akan meleleh karena rasa takutnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sungguh gunjangan kiamat merupakan guncangan yang dahsyat."


Bahkan kala kiamat seorang ibu dengan percaya dirinya melemparkan anak - anak mereka yang telah mereka susui, padahal kita mengetahui bahwa betapa berlipat gandanya kasih sayang seorang ibu. Dan ketika kiamat pula setiap ibu yang hamil seketika itu melahirkan tanpa mengetahui apa yang mereka lahirkan. Berbondong - bondong orang akan melihat adzab Allah di hari kiamat. Yang mana kelak mereka semua akan menerima amalan dari kitab - kitab yang dilemparkan kepada mereka. Sampai bagi para pendosa kala itu akan merasa khawatir entah itu para penunda shalat diluar waktu, para penggibah, orang yang mengerjakan hal - hal haram, sembong, hasad, tipu daya, cinta dunia, meremehkan orang lain, meragukan rezeki Allah pula haram dan dosa besar, maka kamu lihat para pendosa akan ketakutan karena kitab tersebut sembari mengatakan, "Ohh celakanya kita semua."  dan sesungguhnya Allah tidak akan mendzalimi hambaNya satupun.


Dan ditempat kedua disaat manusia tidak mengingat hal lain adalah ketika manusia berada didepan sebuah timbangan dan dibentangkan jembatan jalan menuju surga, sungguh ditempat itu tiada satupun yang mengingat teman ataupun saudaranya, mereka memiliki urusan masing - masing. 


Maka sepeninggal Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam, Sayyidah Aisyah hanya menghabiskan waktunya hanya untuk bertafakur, mengingat apa saja yang terjadi di hari kiamat sampai seseorang mampu mendengar tangisannya dan bertanya kepadanya, "Wahai ibu Aisyah mengapa engkau menangis sampai aku mampu mendengarnya?" dijawablah oleh Sayyidah Aisyah, "Sesungguhnya aku menangis karena kematian pun sakitnya sakaratul mau,  himpitan kubur pun perjalanan yang panjang dalam kubur dan aku menangis karena hari kiamat." 

Sementara ini merupakan perkataan dari seseorang yang telah terbebas dalam segala kedzaliman, Sayyidah Aisyah, menangis pula Sayyidah Khadijah, para umma, para Sahbiyah Rasullullah, para tabi'ut tabi'in, para orang shalih, maka sepatutnya kita mengambil bagian besar atas tangis ini, pun kembalilah kepada Allah, cintailah segala sesuatu karena Allah dan benci segala sesuatu hanya karena Allah.


Wallahu ala bishowab 

Alfaqirah meminta alfatihah untuk Hubabah Ummu Salim agar selama berdakwah di Indonesia Allah selalu memberikan keberkahan dan keridhoan serta kesehatan aamiin aamiin yaa mujibassaa'iliin. 

Comments

Popular posts from this blog

AGAR CANTIKMU SAMPAI KE SURGA

Pentingnya Menuntut Ilmu Bagi Muslimah Sebagai Madrasatul Ula

SPECIAL MILAD SAYYIDAH FATIMAH AZ-ZAHRA