DARS RISALATUL MUAWANAH - USTADZAH DARA HUSAIEN

 DARS RISALATUL MUAWANAH - USTADZAH DARA HUSAIEN 

Gimana kabar hatinya? apakah dia baik-baik saja, semakin membaik atau semakin mendekat kepada Allah SWT dan Rasulullah Saw mudah-mudahan semakin harinya hati kita semakin baik dan ikhlas. Allah memandang hati kita seperti apa dan terus berusaha memperbaiki hati kita maka dengan itu membuat kita semakin dgn Allah SWT. 

Imam Haddad. : bahwa di anjurkan kepada kamu untuk bersegera melakukan sesuatu yang di fardhukan oleh Allah SWT daripada haji dan umrah atas kadar kemampuan kamu. Janganlah ketika kamu mampu maka kamu tunda kesempatan itu sampai kita kehilangan kesempatan itu untuk berangkat karena emang udh ga sanggup berpergian jauh atau meninggal dunia. Kalo seperti ini bisa di masukkan kepada golongan orang yang ceroboh. 

Rasulullah Saw bersabda : barang siapa dia tidak mempunyai kebutuhan yang sangat pokok lalu ia tidak mempunyai sakit yang parah atau dia tidak mempunyai penguasa yang dzolim abis itu dia belum berangkat haji maka ia bisa di golongkan orang yang meninggal dalam keadaan Yahudi atau Nasrani. 

Apa ada rasa di dalam hati kita ini ingin/iri yang baik itu adalah ketika kita melihat itu maka ada rasa kecemburuan karena kita pengen seperti mereka. kita ingin berangkat kesana, duduk di depan Ka'bah sujud yang lama dan memohon kepada Allah SWT. pertanyaannya adalah ketika kita tahu Ka'bah adalah rumahnya Allah jika kita duduk di depannya permintaan apa yang pertama kali kamu ucapkan. pernah ga terlintas duduk sendirian, berdoa di sepertiga malam, atau berdoa di selipkan ketika sehabis shalat  kita minta sama Allah "Ya Allah kapan ana di kasih kesempatan untuk datang ke rumahmu (baitullah/Ka'bah) bersujud kepadamu di depan ka'bah langsung." 

Dan permintaan apa yang kamu ucapkan di depan bangunan yang kokoh dari zaman Nabi Ibrahim a.s ? apakah kamu ga sanggup memohon doa di sana atau hanya memohon pengampunan dosa. saking ga sanggup nya hanya istighfar yang kamu ucapkan di depan Ka'bah. Sungguh itu adalah suatu kenikmatan yang luar biasa. pernah ga terselipkan doa itu pengen sziyarah, umrah, haji, doa didepan ka'bah. Ketika kita berdoa disana maka di ijabah doanya. 

Ada 3 tempat yang ketika kita berdoa di ijabah oleh Allah SWT :

1. Berdoa di Makkah 

2. Berdoa di Madinah 

3. Berdoa di Hadromaut Yaman

Jadi ketika hadirkan rasa ingin yang begitu besar di hati kita untuk bisa ziarah kerumah nya Allah, mencium tempatnya Allah SWT, yang menjadi saksi bagaimana Rasullah Saw ketika lahir di ajakin thawaf oleh Sayyidina Abdul Muthalib (Kakeknya) sambil mengatakan di depan kaum Quraisy bahwa Hadza Muhammad (Ini Muhammad). tempat yang begitu agung, apakah kita ga ada kerinduan ingin kesana. Rasa rindu di dalam hati kita berdoa di hadapan rumah Allah yang menjadi kiblat seluruh umat manusia. 

Kalau belum mampu kesana gimana : bisa setelah selesai shalat subuh itu kan ada shalat isyrof yang mana pahalanya sama dengan kita umrah secara sempurna, atau kita memandang kedua orang tua kita dengan penuh cinta dan penuh kerahmatan. ada salah satu riwayat "barang siapa yang memandang kedua orang tua dengan penuih kasih, penuh cinta, dan penuh rasa sayangnya maka pahalanya sama kita memandang ka'bah."

Imam Haddad : "bahwa hendaklah kamu mengerjakan haji dan umrah salah satu sunnah yang bisa menjadikan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.:, Ada juga hadist qudsi "Sesunguhnya kuberikan kesehatan kepada hambaku, kesehatan didalam dirinya, lalu aku perbanyak hartanya. Diberikan kekayaan selama 5 tahun berturut-turut tapi ia tidak datang untuk beribadah kepadaku, maka ia termasuk golongan orang-orang yang jahat/melakukan keburukan."

Setiap rasa sakit, setiap ujian, setiap musibah itu Allah  berikan bukan untuk membuat kita jauh tapi membuat kita selalu kembali kepada Allah SWT. Karena  banyak orang yang Allah berikan kelebihan, kenikmatan justru ia lupa dengan Allah SWT. Jika Allah memberikan rasa sakit maka itu tandanya Allah pengen kita datang ke hadapannya, ngadu ke hadapanya, duduk di hadapannya. atau shalat dua rakaat dan setelah itu terdiam itu cukup bagi Allah. 

Imam Haddad : "Ketika kamu menginginkan untuk menunaikan haji, untuk lebih mengetahui atau belajar dahulu apa yang di wajibkan, sunnah, perkataannya, bacaannya. untuk kita tahu apa yang di lakukan di depan ka'bah, bagaimana adab ketika kita disana, dan jangan jadikan tujuan berangkat haji sesuatu dengan perdagangan atau urusan dunia. tapi bagaimana kita berusaha tidak membuat kita lupa dengan akhirat dan malah membuat kita sibuk dengan urusan dunia. tapi memang kalo misalkan kita bawa urusan dunia atau biaya yang berlebih tapi bagaimana kita berusaha untuk menghindari sesuatu yang mengganggu konsentrasi kita beribadah kepada Allah SWT. dan Bagaimana hadir di baitullah itu niat untuk beribadah." karea dunia di tempat kita pun ada, akan tetapi ketika datang kehadapan Allah SWT jangan bawa urusan dunia kehadapan Allah SWT dan perbanyaklah dzikir kepada Allah SWT. 

Selain ziyaroh ke ka'bah yaitu ziyarah ke Rasulullah SAW. karena ziyarah ke Rasulullah SAW setelah wafatnya seperti ziyarah ketika Rasulullah SAW masih hidup. karena Rasulullah SAW itu masih hidup di alam kuburnya begitu juga dengan nabi lainnya. ketika dia ziyarah ke makkah namun tidak ziyarah ke Rasulullah SAW kepada kekasih Allah SWT tanpa udzur yang jelas maka sedangkan pastinya kita datang ke Allah SWT yaitu melalui pintunya. akan tetapi ia ga datang melalui pintunya. 

Bukankah cinta Allah dan Rasulullah SAW adalah cinta yang sebaik-sebaiknya karena ga ada lagi cinta yang lebih tulus dibandingkan cinta Allah dan Rasulullah SAW. Sebesar-besarnya cinta orang tua kepada kita tidak akan lebih besar daripada cinta Allah SWT dan Rasulullah SAW. Ga akan ada orang tua jika tidak ada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Dengan detak jantung dan nafas yang Allah SWT berikan.  

Syeckh Abu Bakar Bin Salim : "Tidak akan ada dua cinta di dalam satu hati. jika kita cinta terhadap dunia sulit bagi kita mencintai akhirat. akan tetapi ketika kita sibuk kepada cinta akhirat maka dunia yang akan datang juga." 

Alfaqirah