NIKAH TEPAT ATAU NIKAH CEPAT BUNYAI BALQIS ISKANDAR, LC.,MA

NIKAH TEPAT ATAU NIKAH CEPAT 

BUNYAI BALQIS ISKANDAR, LC.,MA




Ada 3 Point dalam kajian malam ini : 

1. Pernikahan bukan perlombaan 

2. Bersegera atau terburu-buru 

3. Persiapan menjadi pasangan yang baik 

Pernikahan itu bukan perlombaan yang mana orang kalo misalkan lomba siapa yang cepat maka dia yang menang, mungkin juga sejajar dengan siapa yang sudah menikah atau bahkan tergiur dengan saudaramu yang sudah menikah. Memberikan efek yang luar biasa untuk pemuda dan pemudi kegalauan dalam pernikahan. 

Ada dua hal yang harus kita fahami : 

1. Makna Pernikahan 

2. Hukum dari pernikahan : hukum asal yaitu sunnah. Kalo kita lebih dalam mengkaji lagi. Ulama membagi hukum berbeda-beda sesuai dengan kondisi orang yang menjalaninya. 

Makna dari pernikahan 

Pernikahan itu bukan perlombaan dan bukan juga garis finish, pernikahan itu juga bukan dari tujuan. Membuat waktunya habis untuk memikirkan jodoh (siapa jodoh kita, kapan jodohnya datang). Pernikahan itu sebagai starting point antara dua orang yang berikrar dalam sebuah ikatan pernikahan. Hakikat dari pernikahan itu sendiri adalah dia (pernikahan) itu adalah ibadah. Perjalanan dua orang dan akan bertambah seterusnya. Sebaik-baiknya perjalanan adalah yang bekalnya cukup bukan siapa yang mulai bertamu. 

Apakah bekal nya sudah cukup?, Apakah bekalnya sudah matang? Itu juga perlu di fikirkan. Jodoh itu adalah sebuah takdir. Kapan dan dimana jodoh itu datang. 

Pernikahan adalah ibadah, ia bagian bersinergi (antara perempuan dan laki-laki) dengan ikatan pernikahan. Maka saat taaruf pun (menjemput jodoh) perempuan mempunyai hak mencari tahu. Jika orang tua ingin menjodohkan maka anak pun juga harus mengetahui bagaimana calon suaminya agar tidak salah pilih. Salah satu ulama mengatakan “hak memilih dalam perempuan itu sangat ditekankan karena perempuan ketika dia menikah kewajibannya sangat besar kepada suaminya, suami itu menjadi imam. Jika imam tidak baik maka istrinya pun diarahkan tidak baik. Beda dengan laki-laki jika menikahi perempuan yang tidak baik maka dia bisa membenahi istrinya. Jangan sampai kita mengejar menikah cepat tapi akhirnya menikah dengan orang yang tidak tepat. Ketika bertaaruf jangan terburu-buru memberikan jawaban. 


Maka, “Pernikahan adalah ibadah, ia bagian dari perjalanan kehidupan, tentang bagaimana kita tumbuh, bersinergi dan meraih kemaslahatan yang lebih luas, maka cukupkan selalu bekal dalam menjalaninya.”

Makna pernikahan itu bisa jadi ibadah, sunnah, tidak hanya diberlakukan untuk Rasulullah SAW dan ummatnya. Namun kepada ummat sebelum adanya Rasulullah SAW. Dalam Alqur’an “maka layaknya ibadah-ibadah yang lain pernikahan akan menghadapi kesulitan dan akan dihadapi oleh dua orang seperti ujian, dan yang lainnya. Sebagaimana ibadah lainnya harus memiliki ilmu dalam menjalani pernikahan mereka. (Apa kewajiban suami kepada istri dan apa kewajiban orang tua kepada anaknya). Salah satu faedahnya yaitu membantu keluarga. Setelah menikah itu kita naik kelas. Agar pernikahan menjadi maqbullah di sisi Allah SWT 

Makna pernikahan lainnya menyempurnakan separuh agama manusia. Sabda Nabi Muhammad SAW “ketika seorang hamba sudah melakukan akad nikah maka dia telah menyempurnakan separuh agamanya. Maka bertaqwalah kepada Allah.” Menjaga dirinya dari perbuatan zina. 

Tujuan Pernikahan : 

Bagaiamana Rasulullah SAW dan ummahatul mukminin dalam menjalani pernikahan. 

1. Meraih Ridha Allah : bisa menjaga diri dari perbuatan zina dan mengetahui bahwa pernikahan bukan hanya sekedar nafsu melainkan untuk mencari ridha Allah SWt.

2. Mengikuti sunnah Rasul 

3. Melahirkan generasi Shalih dan Shalihah, Sabda Rasulullah SAW “Nikahilah perempuan yang penyayang dan suka melahirkan.” 

Kita memilih calon pasangan tidak hanya sekedar yang kita cintai saja, namun ada elemen lainnya dan tujuan pernikahan itu apa?. 

4. Menghadirkan ketenangan : Termasuk tanda-tanda kebesaran Allah SWT menjadikan manusia berpasangan untuk kamu menjadi tenang. 

Habib Abdullah Baharun mengatakan : “Dengan kalian menjadi wanita shalihah kalian akan menjadi walinya Allah SWT.” 

Memahami tujuan dari pernikahan penting diketahui agar kita mau terus belajar untuk mengerti tidak hanya tentang hak,  tapi juga kewajiban kita sebagai suami/istri nantinya. Tidak ada manusia yang sempurna tapi setidaknya dalam rumah tangga manusia itu harus mau belajar untuk menyempurnakan lakunya dalam berperan menjalani kewajiban. Jika kamu belum menikah maka maksimalnya waktu untuk mencarilah ilmu yang sebanyak- banyaknya dan menyicil ilmu tentang perempuan, kewajiban suami dan istri. Hukum asal pernikahan adalah sunnah. Mahar yang berkah adalah perempuan yang memberkahi pula dan tidak memberikan calon pasangannya. 


Bersegera dan Terburu-buru 

Bersegera : melalukan pernikahan di usia yang memang layak untuk menikah dan sebelumnya sudah menyiapkan bekal-bekal untuk pernikahan.

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ منكُم الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ 

"Hai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian sudah memiliki kemampuan, segeralah menikah, karena menikah dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum sanggup menikah, berpuasalah, karena puasa akan menjadi benteng baginya."

Terburu-buru : menikah karena dorongan nafsu, tanpa peduli pada diri maupun calon pasangan apakah sudah benar-benar siap atau belum. 

Bekal Pernikahan :  

1. Ilmu : Mengerti tentang fiqh nikah, hukum pernikahan. 

2. Mental 

3. Fisik/Kesehatan 

4. Finansial 

Persiapan menjadi pasangan yang baik : 

1. Jodoh adalah cerminan diri 


اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِۚ اُولٰۤىِٕكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ 

Quran surat An-Nur ayat  26 : 

“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga).”

Habib Abuya Abdullah Baharun : “Sebab seorang-nya cinta adalah kecocokan”

2. Menyelesaikan Pr masa lalu

3. Libatkan Allah dalam pilihanmu.


ALMAIDAH 

Comments

Popular posts from this blog

AGAR CANTIKMU SAMPAI KE SURGA

Pentingnya Menuntut Ilmu Bagi Muslimah Sebagai Madrasatul Ula

SPECIAL MILAD SAYYIDAH FATIMAH AZ-ZAHRA