CINTA DAN PENGORBANAN

 CINTA DAN PENGORBANAN

Ning Balqis Iskandar




Dalam bulan Dzulhijjah pasti yang terlintas adalah dua peristiwa penting yakni tentang Haji dan Hari Raya Qurban. Yang keduanya berkaitan dengan ajaran yang ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim. Dimana Haji adalah salah satu ibadah yang pasti berbeda dengan ibadah-ibadah yang lain.


Dalam peristiwa Haji terdapat salah satu ritual ibadah yakni Sa'i yang dimaksudkan sebagai sebuah simbol atas pengorbanan Sayyidah Hajar dalam mencari kehidupan untuk putra tercintanya. Dimana Sayyidah Hajar kala itu ditinggalkan oleh sang suami ditengah padang pasir bersama dengan sang anak setelah usai melahirkan, yang sebenarnya beliau inipun sama seperti perempuan lainnya yang tidak pernah ingin ditinggalkan dimasa-masa tersebut. Sampai dimasa itu Sayyidah Hajar terus mengikuti Nabi Ibrahim, beliau tidak menyerah, sampai ketika beliau merasa lelah, beliau pun bertanya-tanya kepada sang suami, "Wahai Ibrahim kepada siapa engkau meninggalkan kami disini?"


Nabi Ibrahim pun menjawab, "Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala," Sayyidah Hajar yang mendengarkan jawaban tersebut pun kembali menjawab, "Maka Allah tidak akan menelantarkan kami, Allah tidak akan menghancurkan ciptaannya sendiri dan aku ridho padaNya."


Yang mana dari penjelasan diatas kita ketahui bahwa wanita melahirkan adalah wanita yang kala itu pasti masih sangat membutuhkan pendampingan oleh suaminya, mereka butuh support system namun Sayyidah Hajar justru berbeda, beliau tabah dan ridho ketika sang suami meninggalkannya ditengah pada pasir karena perintah Allah sebab rasa cintanya yang begitu besar kepada Allah, menguatnya untuk meyakini bahwa Allah tentu tak akan pernah menelantarkan hambaNya. 


Beliau ikhtiar. Kala Nabi Ismail menangis pun, beliau tak banyak mengeluh, beliau berusaha mengelilingi bukit sofa dan marwa untuk menemukan air bagi anaknya saat itu. Sehingga karena kesabarannya Allah berikan mukjizat, aliran air mengalir dari bekas jejak kaki sang anak yang menghentak pelan. 


Dan berbicara tentang bulan Dzulhijjah juga tidak terlepas dari keteladanan yang dicontohkan keluarga Nahi Ibrahim. Keteladanan yang paling kental nilainya dari apa yang telah dilakukan oleh keluarga Nabi Ibrahim selain dari peristiwa Sa'i. Dimana ini tak lepas dari yang besarnya cinta dan  pengorbanan mereka kepada Allah. 


Yang setelah peristiwa Sayyidah Hajar ditinggalkan, ujian tak berhenti sampai disitu. Ketika Nabi Ismail sudah beranjak dewasa, Allah kembali menguji keluarga Nabi Ibrahim. Allah turunkan perintah untuk menyembelih Nabi Ismail. Yang pada saat itu adalah sesuatu yang sulit dilakukan, karena Nabi Ismail adalah putra yang diharap-harap sekian lama, bahkan putranya bukan putra yang biasa-biasa saja melainkan sangat istimewa. Sungguh sangat berat. Namun beliau tetap menghampiri sang anak, mencoba bertanya tanpa mengambil keputusan sepihak, "Wahai anakku semalam aku bermimpi bahwa Allah memerintahkanku untuk menyembelihmu."


Nabi Ismail yang pada dasarnya bukanlah anak yang biasa-biasa saja, menjawab demikian, "Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah, engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."


Dari penjelasan-penjelasan diatas bisa dimengerti bahwa bulan Dzulhijjah adalah bulan yang tak lepas dari pengorbanan. Dimana Hakikat dari kata cinta ialah jika kamu memberi maka kamu akan memberikan semua yang kamu miliki kepada orang yang kamu cinta, tanpa terasa sakit pun untukmu, begitulah perkataan seorang ulama tentang cinta dan pengorbanan. 


Namun perlu dimengerti dalam cinta itu ada cinta yang benar dan ada cinta yang salah. Sungguh Allah tentu tak menginginkan setiap hambaNya meraih cinta yang salah sehingga mampu bermaksiat kepadaNya. Maka ketika kita seorang perempuan, menyukai lawan jenis, hendaknya rela berkorban, rela berkorban untuk tidak bertemu, rela berkorban untuk tidak menyatakan cinta demi menghindari dari perbuatan zina. 


Seorang ulama mengatakan, "Cinta ini harus lebih mengutamakan yang dicintai," maka ketika kita mengakui mencintai Allah, lakukan apa-apa yang Allah sukai, apa-apa yang Allah cintai. 


Dan inilah 2 cara meneladani pengorbanan cinta yang dilakukan oleh keluarga Nabi Ibrahim diantaranya, yaitu :

1. Bersungguh-sungguhlah dalam menumbuhkan cinta dan menggantungkan hati kepada Allah.

2. Buktikan cintamu kepada Allah dengan

mengorbankan apa yang menjadi kesenanganmu menjadi hal-hal yang hanya disukai Allah.

Comments

Popular posts from this blog

AGAR CANTIKMU SAMPAI KE SURGA

Pentingnya Menuntut Ilmu Bagi Muslimah Sebagai Madrasatul Ula

SPECIAL MILAD SAYYIDAH FATIMAH AZ-ZAHRA