Kepada Siapa Rindu Ini Ku Labuhkan?

 πŸ“ Kepada Siapa Rindu Ini Ku Labuhkan?

🎀 Ustadzah Nabila Assegaf

πŸ” Muslimah Perindu Surga 

https://linktr.ee/CatatanTaklim




Bismillahirrahmanirrahim...

Apa sih yang namanya Rindu Itu?


Dari kita mungkin sering bilang rindu atau kangen.

Menurut Imam Al-Ghazali : Rindu itu konsekuensi dari adanya Mahabbah terhadap suatu objek.


Jadi ketika seseorang bermahabbah/mencintai sesuatu maka bersiap-siaplah dengan yang namanya rindu. Atau bisa juga diartikan dengan keinginan tinggi untuk bertemu dengan yang dirindukan. 


Memang seseorang itu pasti akan merindukan sesuatu yang memang dicintainya, nggak harus manusia/orang akan tetapi bisa juga tempat yang dimana disitu kita merasa senang.


Contohnya Ustadzah 5 tahun tinggal di kota Tarim tapi mulai dari Ustadzah pulang sampai detik ini selalu merindukannya, karena memang kenikmatan yang ada di dalamnya, bukan keindahan pemandangannya tapi indah karena syariat Islam begitu ditingkatkan. 


Atas dasar kecintaan kita terhadap suatu objek maka timbullah kerinduan. tinggal objeknya itu apa? Bisa kalo seseorang yg begitu mencintai Allah SWT dan jika Allah itu sebagai objek kecintaannya maka dia akan senantiasa merindukan Allah.


Maka dampak dari seseorang yang begitu merindukan Allah atau merasa nyaman ketika sedang bersama Allah dia akan mencari kesempatan bahkan di tengah-tengah manusia sekalipun dia bisa berduaan bersama Allah.


Ciri-ciri orang yang benar-benar selalu merindukan Allah adalah ketika datang waktunya shalat dia akan dengan cepat memenuhi panggilan Allah SWT dan itu bisa jadi dampak dari kerinduannya karena merasa nyaman ketika bersama Allah SWT.  Ini tingkatan org muqorrobin atau org terdekat Allah.


Ada nggak sih orang yang begitu merindukan Allah dan ingin berjumpa secara dzat (Allah tdk bisa disipatkan atau dimiripkan dgn sesuatu) ? Ada, seperti di dalam AlQuran, yaitu kisah Nabi Musa as. 


Saking rindunya beliau dijuluki sebagai manusia atau Seorang Nabi dan Rasul yang bisa berbicara dengan Allah, akan tetapi dari cintanya beliau kepada Allah beliau tidak merasa cukup hanya dengan berbicara akan tetapi menginginkan perjumpaan.

Kalo Di kalangan manusia jika belum ketemu belum afdhol juga, mendengar suaranya bisa aja mengobati tapi pengennya mandang dan ini yg dirasakan juga oleh Nabi Musa ingin tetap memiliki perjumpaan secara langsung.


Kemudian Allah berkata "kamu tidak akan bisa memandang kepada dzat-Ku, tapi coba kamu lihat ke arah gunung yang ada disitu, kalau ketika Aku menampakkan keagunganKu dan kamu tetap bisa melihat gunung tersebut maka kamu akan melihat Aku" , Di sini Allah mau mengajarkan kita juga bahwa sesuatu itu akan lebih kuat ketika ada bukti.  


Kemudian apa yang terjadi ketika Allah menampakan keagunganNya ke gunung tersebut maka yg terjadi pada gunung tersebut terpecah belah saking Agung-Nya Allah SWT. dan saat itu juga Nabi Musa jatuh pingsan. Ketika Nabi Musa bangun dari pingsannya kemudian Nabi Musa bilang "Maha Suci Engkau Ya Allah, aku bertaubat kepadaMu". 


Ini manusia yg menginginkan bertemu dzatnya Allah atas dasar cintanya kepada Allah SWT.


Ada ga sih manusia yg bisa bertemu dzatnya Allah? Ada, dan itu Nabi dan itu kejadiannya ketika seseorang sudah memasuki surga Allah dan kenikmatan tertinggi di surga bukan makanannya, bukan kemewahannya, bukan minumannya bukan juga tempat istirahat dan lainnya, akan tetapi ketika seseorang itu diizinkan untuk bertemu langsung dengan Allah. Dan itu merupakan keinginan terbesar para penduduk surga dan frekuensi pertemuan dengan Allah itu beraneka ragam, tergantung bagaimana kedekatannya dengan Allah semasa di dunia dan patuhnya kepada syariat.


Ketika seseorang begitu mencintai Allah, maka menjadi bonusnya adlh dia bisa berjumpa dengan Allah SWT. Jadi ketika kamu masih terpikir "Kira-kira nikmat gak sih ketemu sama Allah?" berarti belum kuat mahabbah kita kepada Allah SWT. 



Ada ga sih manusia yg dicintai oleh Allah sehingga diinginkan untuk berjumpa dengan Allah SWT ? Ada. Allah itu kalau udah cinta dengan seorang hamba itu enggak tanggung-tanggung, Allah panggil Malaikat Jibril dan Allah berkata "Wahai Jibril , sesungguhnya aku mencintai Fulan" , lalu malaikat Jibril pun mencintai fulan, kemudian malaikat Jibril menyeru kepada penduduk langit "Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka kalian cintailah ia" maka seluruh penduduk langit pun kenal sama dia dan mencintainya. Kebayang enggak sih seseorang ketika dia wafat meninggal dunia dalam keadaan seluruh penduduk langit yg sudah menunggunya kira-kira disambutnya itu kaya apa.


Orang yang mendapatkan cinta Allah selalu menegakkan syariat, Istiqomah di jalan kebaikan, melakukan sunah-sunah Nabi Muhammad, memiliki hati yang bersih yang ikhlas , yg cinta terhadap sesama, sehingga dibuat semua cinta kepadanya maka jangan kaget nanti sambutannya di langit kaya gimana luar biasa.


Dia ga hanya terkenal di langit aja, kemudian yg Allah lakukan semua yg di penduduk yg hatinya dipegangan Allah semuanya dibuat cinta sama dia. Orang seperti ini bisa jadi orang yang dirindukan oleh Allah, yang diinginkan untuk selalu bermunajat kepada Allah SWT, yang selalu ditunggu kehadirannya di sepertiga malam terakhir, Allah senang ketika ada hamba-hambaNya yang kemudian menghadap kepada Allah di waktu-waktu tersebut dan mereka merupakan orang-orang yang memang diinginkan oleh Allah SWT untuk berduaan dengan Allah di waktu tersebut. Jadi hanya orang-orang pilihan. 


Makanya cinta kepada Allah salah satunya Do'a yang diminta oleh Nabi Muhammad SAW, "Ya Allah, aku memohon kepadaMu cintaMu, cinta orang-orang yang mencintaiMu dan dicintai olehMu, dan apa apa yang mendatangkan cintaMu".  Karna memang sungguh Special orang yang dicinta Allah , seperti kelas VIP jika dia masuk kedalam kubur Allah akan memfasilitasi dengan sebaik-baiknya. 


Maka jangan kita minta dunia, ketenangan dunia, karena di dunia semuanya akan ditinggalkan , hanya cinta Allah yang akan menyelamatkanMu. Dengan minta cinta Allah mintanya itu nggak main-main, tapi kita harus menunjukkan kesungguhan kita, karena orang yang mencinta Allah itu biasa, akan tetapi orang yang bisa dicinta Allah maka itulah dia yang luar biasa.


Orang yang mencintai dan dicintai oleh Allah tentulah selalu di hatinya ada pandangan dari Allah, Rahmat Allah senantiasa tercucur dalam hatinya. Dan kalau kita sudah berhasil menjadi orang yang dicintai oleh kekasih-kekasih Allah, maka selamat Insya Allah urusan dunia dan akhirat aman.


Jadi kita minta cintanya dan juga orang-orang yang benar-benar mencintai Allah. Orang yang mencintai Allah jangankan berbicara, bahkan dalam gerak-geriknya pun mendekatkan kepada Allah. Mereka adalah suatu kaum yang ketika dilihat saja bisa mengingatkan orang yang lalai untuk kembali kepada Allah SWT, apalagi kalau bisa dicinta oleh para Kekasih Allah itu luar biasa danan tentunya itu tidak cuma-cuma , harus dengan usaha. Jadi kalo kamu liat orang Sholeh/sholehah jangan kamu kejar ridhonya, karena yang dia kejar adalah ridho Allah. Maka kamu kejarlah ridho Allah maka Allah akan menanamkan dihatinya untuk cinta kepadamu. Jadi salah ketika yang kita kejar justru dia, dia hanyalah makhluk Allah. Dan yang membuat seseorang yang benar-benar mencintai Allah adalah kamu taat dgn syariat Allah SWT. Jadi minta cinta dari Allah, cinta dari orang yang dicintai Allah dan cinta sesuatu yg dicintai oleh Allah.


Minta cinta kpd segala sesuatu yang mendekatkan kita kepada Allah. Orang kan kalau cinta tuh pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat ridho yang dicinta. pasti dia akan memutar otak dan mencari cara bagaimana caranya biar orang-orang tersebut ridho. Nah kita ketika mengamalkan sesuatu kebaikan atas dasar cinta, maka akan terasa mudah. tentunya Cinta yang mana nih? karena yang kita perbuat ini adalah kebaikan dan merupakan perintah Allah, maka akan lebih mudah ketika kita sudah mencintai Allah. 


Kemudian Imam Al-Ghazali juga menaggapi "Bahwa rindu itu sakit" 


"Apakah benar yg dirasakan oleh perindu itu murni rasa sakit?" , Imam Al-Ghazali berkaya "walaupun ada rasa sakitnya, tapi ada kelezatan tersendiri". bahkan untuk para perindu sejati itu di sifatkan mereka kadang tuh benar-benar merasa seakan-akan nyeri karena saking terbawa dengan perasaannya. Karena memang yang diharapkan perindu itu adalah pertemuan.


Seperti halnya kita merindukan Sayyidil Habib Umar Bin Hafiz, merindu nasihatnya untuk hati kita yg gersang, memandang wajah orang alim pun belum mengeluarkan kata-katanya itu sudah menjadi obat hati.


Maka merindukan orang-orang Saleh itu adalah salah satu kerinduan yang dianjurkan, bahkan jangan sampai hati kita kosong daripada kerinduan-kerinduan tersebut. rugi besar kalau kita bahkan mungkin dekat tapi nggak ditakdirkan untuk bertemu dengan beliau-beliau ini, dia khawatirkan "ada apa nih kok Allah nggak kasih saya kesempatan, Apa mungkin saya yang masih kurang baik? Atau gimana?" karena memang bertemu dengan para Kekasih Allah itu bukan kita yang ingin, tapi Allah yang ingin. makanya usahain. 


Jadi dikatakan oleh Imam Al-Ghazali seperti itu Kerinduan "walaupun menyakitkan akan tetapi dia juga ada kelezatan tersendiri" , kerinduan itu walaupun menyakitkan tapi ada kelezatan tersendiri ketika kerinduan itu berbuah pertemuan. Dan juga pastinya yang diinginkan oleh Para Perindu hanyalah pertemuan. Bahkan bagi para pecinta sejati mereka akan mengupayakan segala cara, upaya yang mereka punya untuk bisa bertemu dengan yang dikasih. Kalau ada orang yang ngakunya cinta, ngakunya rindu, akan tetapi dia tidak maksimal untuk mengupayakan untuk bersama bertemu, bisa dikatakan itu diragukan dari kecintaannya atau kerinduannya. 


Seperti halnya ketika Rasulullah SAW sedang berziarah ke Makam Baqi yang sering diziarahi oleh Nabi SAW yang letaknya berdekatan dengan Masjid Nabawi, ketika Rasulullah ziarah kemudian beliau memandang langit seakan-akan memandang sesuatu, kemudian Nabi bilang "Sesungguhnya aku rindu sama saudara-saudaraku" , kemudian para sahabat mulai bertanya-tanya" Apakah mereka para malaikat Ya Rasulullah?" , Rasulullah menjawab "Bukan" , lalu sahabat bertanya lagi "Apakah saudaramu dari para Nabi?", Rasulullah menjawab "Bukan" , sahabat bertanya lagi "Apakah kami ya Rasulullah" , Rasulullah menjawab"Bukan juga, kalian itu sahabatku bukan Saudaraku" z sahabat bertanya "Lantas Siapa Mereka Ya Rasulullah? begitu beruntungnya mereka" , Rasulullah SAW menjawab "Mereka adalah yang hidup di atas muka bumi ini sepeninggal aku, mereka beriman penuh kepadaku, tapi tidak melihatku, dan kalau mereka mengorbankan dirinya, keluarganya, anaknya, dan harta seluruhnya untuk dapat bertemu denganku maka akan mereka korbankan"


Perindu itu biasanya sering menyebut-nyebut yang dirindu, pecinta itu biasanya sering menyebut-nyebut yang dicinta. Siapa yang kira-kira sering kita sebut di dalam keseharian kita? Bahkan Nabi di saat terakhir terakhir kehidupan beliau saat sakaratul mauy, yang diucap bukan anaknya, istrinya, akan tetapi "umatku umatku umatku" , bahkan ketika Malaikat Izrail datang satu pertanyaan yang terlontar dari lisannya Nabi Muhammad "Kalau saya dicabut nyawanya sekarang , maka siapa yang nanti akan mengurus umatku? bagaimana nasibku umatku yang mereka sangat butuh denganku?" , Dan Malaikat Izrail menjawab "Allah tidak akan pernah mengecewakanmu ya Muhammad". 


makanya Rasulullah itu rindu dengan kita jauh sebelum kita lahir. Betapa merugi bagi kita para umatnya Nabi, hati-hati jika kita kosong daripada Kerinduan kepada Nabi. Siapalah kita yg hanya dirindukan Nabi tapi tidak pernah merindukan Nabi. Apakah pernah terlintas di benak kita ketika kita hendak melakukan sesuatu sekiranya Nabi hadir di hadapan kita, ridho atau tidak ketika Nabi akan melihat kita atau melihat kebiasaan kita di dalam rumah, melihat pakaian kita malu atau tidak kita dilihat oleh Nabi? Maka orang yang di hatinya penuh dengan kerinduan kepada Nabi ialah yang akan tertata hidupnya sesuai dengan apa yang Nabi inginkan.  Dan angan kaget kalau orang itu benar-benar rindunya sama Nabi, selalu menyebut-nyebut namanya Nabi, ga pernah tidur dalam keadaan kosong hatinya daripada ingat sama Nabi, yang diinginkan hanya perjumpaan dengan Nabi. Jangan kaget kalau Nabi pun Insyaallah akan hadir di dalam mimpinya. Karena Nabi tau ke dalam tidur siapa beliau akan hadir.


Bahkan dikatakan dalam Sabda Nabi SAW,"orang yang melihatku di dalam mimpinya maka mereka akan melihatku secara nyata". 

Apakah bukan Kemuliaan bagi seseorang yang tidur dan terbangun dalam keadaan bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan nyatanya?

Mungkin bagi mata kita udah penuh dosa, hati kita penuh dosa, kalo seumpama Nabi tidak hadir di mimpi atau di kehidupan nyata di dunia mintalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh, jangan sampai kita diharamkan untuk memandang Nabi di hari kiamat. Karena di hari kiamat ibu dari anaknya saudara lari dari saudaranya, semua orang di sana berkata "Nafsi-nafsi" yang kita harapkan saat itu adalah bertemu dengan Nabi dan kemuliaan yang besar bagi seorang yang ketika ia dikuburkan saat itu Nabi sudah menunggunya, ketika ditimbang amal baik dan buruknya diberi syafaat oleh Nabi, ketika berjalan di jembatan Sirath Nabi yang menuntunnya, ketika minum di Telaga Kautsar Nabi yang memiminumkannya, ini kemuliaan tertinggi.


Jangan mengaku mulia kalau kamu cuman berdamba dengan banyaknya harta, jangan mengaku mulia kalau kamu cuman bangga dengan kedudukan yang ada di hadapan manusia, jangan kamu merasa mulia ketika kamu cuman berandalkan rupa yang bagus, akan tetapi kemuliaan itu ketika seseorang bisa bernama Nabi SAW ketika nanti di Akhirat. 


Dan kehinaan bagi orang yang tidak bertemu dengan Nabi baik di dunia maupun di akhirat, bahkan Nabi SAW pernah berkata "Celakalah, bagi orang yang tidak bisa menatap wajahku kelak di hari kiamat" 

Kira-kira sedihnya kaya apa, jangan kotori matamu dengan kemaksiatan, jangan betah-betah melihat apa-apa yang diharamkan oleh Allah karena kalau memang tak mau nanti diharamkan untuk bisa memandang kepada kekasihnya Allah. maka jaga anggota tubuh kita daripada apa-apa yang diharamkan oleh Allah karena anggota tubuh kita ini berhak untuk menatap kepada yang mulia, telinga kita berhak untuk bisa mendengar suaranya Nabi.


Apakah kamu tidak menginginkan ketika membaca sejarah Nabi itu indah, matanya seperti mmhuruf nun, bibirnya seperti huruf mim, kulit nya putih kemerahan, apakah kamu tidak menginginkan bertemu sosok itu yang selama ini dirindukan? Kalau memang ingin, Ayo di sinilah tempat kita berusaha, Jangan memikirkan kenyamanan dunia, dibalik kita masih ada di kehidupan abadi yang kita harus berusaha mati-matian untuk bisa mendapatkan kenyamanan di sana. Tempatnya kita itu bukan di sini, di sini tempat kita susah, di sini tempat penuh ujian, kalau kita memiliki kenyamanan di dunia maka kita melepaskan kemungkinan kenyamanan di akhirat. Tinggal pilih mau yang mana? 


Maka Nabi Muhammad SAW sudah merindukan umatnya dari sebelum umatnya merindukan beliau, bahkan banyak daripada sahabat Nabi yang memiliki Kerinduan kepada Nabi yang luar biasa.


Seperti hal nya Sayyidina Tsauban yang sampai pucat, kurus, kering Nabi mempertanyakannya dan Sayyidina Tsauban berkata "Ya Rasulullah, jika saat ini aku merindukanmu hanya tinggal melangkahkan kaki ke masjid dan menemuimu. Akan tetapi ketika nanti sudah wafat saya rindu padamu maka engkau akan berada di surga yang tertinggi, sedangkan siapalah saya ini dan bagaimana nanti rindu akan menemukan obatnya" , itulah yang dirasakan oleh sahabat sehingga tidak bisa makan, tidur, minum, ga bisa ngapa-ngapain. Nabi pun berkata "Jangan takut, kelak di akhirat seseorang akan berkumpul bersama yang dicintainya"


Cerita kisah pelepah kurma yang menangis, ketika Rasulullah seddang berkhotbah ada suara tangisan pecah dan ketika dicari itu adalah pelepah kurma yang di geser karena Rasulullah sudah memiliki mimbar. Kemudian dipeluk oleh Rasulullah dan disaksikan oleh sahabat sampai mereda tangisannya. 

Kalo pelepah kurma saja bisa menangis karena rindu, masa kita umatnya tidak bisa menangis karena rindu kepada Nabi? Apasih yang kita tangisin selama ini? Apakah karena hal duniawi? Itu bukan tangisan para pecinta.


Lalu pelepah kurma itu sudah reda nangisnya dan Nabi SAW berkata "Pilihlah mana yang engkau mau, aku kembalikan engkau ke semula (untuk dijadikan sandaran Nabi berkhotbah) atau kutanam dirimu di surga" kemudian apa yang dipilih oleh pelepah kurma itu "Aku ingin engkau menanamku di surga sehingga para Wali Allah bisa memakan buahku" , Nabi berkata "Ia pohon kurma, telah memilih negeri yang kekal (akhirat) daripada negeri yang fana (dunia)"


Bahkan Sayyidina Abu Bakar As Siddiq yang diriwayatkan sepeninggal Nabi beliau terus tercium bau seperti daging terbakar setiap kali beliau berucap/berkata-kata, ketika dipertanyakan dari mana bau daging bakar tersebut dikatakan bahwa itu keluar dari hati yang terbakar karena rindu kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. 


Dan juga Sayyidina Bilal bin Rabah saat Nabi SAW meninggal beliau menolak untuk adzan dan tidak sanggup karena saat Rasulullah masih hidup ketika sebelum adzan adalah mengingatkan waktu sholat kepada Rasulullah maka saat itu beliau tidak kuasa untuk adzan sepeninggalan Rasulullah. Sampai bahkan beliau keluar ke kota Madinah setelah beberpa bulan saat itu bermimpi Rasulullah. Ketahuilah bahwa Rasulullah akan hadir di mimpi seseorang yang beliau kehendaki, maka jika kita ingin bermimpi Rasulullah jadilah orang yang dirindukan Rasulullah dengan kita selalu menyenangkan beliau.


Saat hadir di mimpi Sayyidina Bilal , Rasulullah berkata "Wahai Bilal, sikap apa ini? Apakah engkau tidak menziarahi ku?" Saat itu Sayyidina Bilal bangun dan menangis yang luar biasa sehingga keluarganya ketakutan , beliau menegur mana kerinduannya kepwda Rasulullah. Saat itu beliau memberanikan diri pergi ke Madinah, melabuhkan rindu kepada yang dirindukan. Ketika beliau memasuki kota Madinah beliau menangis karena melihat bukit yang dulu disaksikan oleh Sayyidina Bilal dan Rasulullah. Saat memasuki kota Madinah Sayyidina Bilal semakin menangis karena tidak mengingat apapun kecuali mengingat Rasulullah, kenanagan indah bersama Rasulullah benar-benar membekas. Berjalan Sayyidina menuju kubur Nabi Muhammad setelah itu terduduk , bersimpuh dan mengucapkan salam dengan suara lirih dan parau dengan derai air mata. Lalu ada yang menepuk pundaknya ternyata itu Sayyidina Umar dan Sayyidina Abu Bakar dan berkata "Wahai bilal engkau menangis tidak sepertinya engkau menangis ini sangat luar biasa" , Sayyidina Bilal berkata "Wahai Khalifah, aku menangis karena ketakutan yang luar biasa. Aku takut ditinggal Rasulullah, aku bermimpi Rasulullah dan menegurku karena lama tidak mengunjunginya. Sungguh aku takut ditinggal Rasulullah" , Sayyidina Abu Bakar menghibur Sayyidina Bilal dan berkata "Wahai Bilal, air mata mu yang menangis karena Rasulullah tidak akan pernah ditinggal oleh Rasulullah. Maka bergembiralah wahai Bilal"


Setelah reda tangisan Sayyidina Bilal beliau pun mengobrol dan Sayyidina Abu Bakar berkata "Wahai Bilal, mumpung kami sedang di Madinah bagaimana kalo kami adzan seperti dimasa Rasulullah?" , Sayyidina Bilal menoleh ke Menara dan melihat ke kubur Nabi, ditoleh terus lalu air mata beliau berderai lagi dan menggelengkan kepala. Kemudian ada 2 anak kecil dan memegang tangan Sayyidina Bilal dan berkata "Wahai tukang Adzan Kakekku"

Sayyidina Bilal melihat dikanan Sayyidina Hasan dan di kiri Sayyidina Husain, lalu Sayyidina Bilal memeluknya lalu Sayyidina Hasan dan Husein bilang "Wahai Bilal, aku kangen suara adzanmu. Bagaimana jika engkau adzan", beliau bingung dan menoleh kepada Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar yang berkata "Lakukanlah". Kemudian Sayyidina Bilal berkata "Sebelum kalian meminta Khalifah memintaku untuk adzan aku tolak. Tapi saat ini yang meminta adalah kalian wahai Cucu Rasulullah aku tidak bisa menolak karena aku takut tertolak oleh Rasulullah di surga nanti"

Ketika Sayyidina Bilal berjalan ke menara semua orang menangis. Bahkan Diriwayatkan bahwa Tangisan yang pecah di kota Madinah lebih pecah daripada saat Rasulullah wafat.

Ketika Sayyidina Bilal memulai adzannya seketika terdengar suara tangis pecah dan ketika melanjutkan adzannya semua menangis semakin kuat bahkan ada diantara mereka yang pingsan. Yang menjadikan mereka seperti itu karena kuat ingat kepada Rasulullah, karena yang terjadi saat itu mengingatkan kepada Rasulullah. Ketika sampai di kalimat "Ashadu'anna Muhammad Rasulullah" Sayyidina Bilal pun pingsan dan saat sadar beliau berkta "lanjutkan adzan karena aku tidak dapat melanjutkan"


Nabi Muhammad SAW adalah seindah-indahnya yang pantas dirindu, mudah-mudahan Allah memberikan kerinduan yang benar, Rindu kepada Allah, Rasulullah, Aulia Allah yang mana kerinduan tersebut akan berbuah kebersamaan didalam surganya dan itulah pasti yang kita inginkan.


Jangan pernah kita merindukan orang-orang yang dimurkai oleh Allah atau rindu yang bukan di tempat yang halal atau rindu atas kemaksiatan, karena itu hanya akan menjerumuskan kita. 



*QNA:*

1. Bagaimana jika saya sudah berusaha untuk bertemu dengan para pecinta Allah tapi keadaan tidak sejalan seperti contohnya saya sudah minta izin ke perusahaan tapi tetap tidak diizinkan. Apakah halal jika saya untuk berusaha bolos? 


Kalo dari perusahaan yang dikasih ketika bisa cuti untuk jalan-jalan atau untuk healing, tapi kenapa kita nggak bisa cuti untuk ke tempat-tempat yang memang diridhoi oleh Allah SWT? kalau seumpama misal tidak ada cuti maka bisa izin, tapi kalau bolos dan memang berdampak maka lebih baik dengan cara yang baik-baik, coba di selesaikan lebih awal atau bagaimana caranya. Karena memang kalau kita sungguh-sungguh pasti Allah akan kasih jalan.


Atau mungkin bisa cari tempat yang sekiranya lebih mudah mengizinkan kita bisa Majelis karena memang tidak kalah nikmatnya ketika kita menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat itu penting. Bahkan jika memang mau dilebihkan jatahnya, maka lebihkanlah ke akhirat. Nabi SAW bersabda " Jika kalian beramal untuk dunia bekerjalah seakan-akan kalian akan hidup selama-lamanya, tapi diimbangkan dengan beramal untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok" 


Maka Jangan sampai kita karena sibuk urusan duniawi kita tidak bisa hadir ke Majelis sama sekali. karena memang hati kita itu butuh makanan ruh, seperti halnya kita butuh makanan untuk jasad. 

2. Bagaimana cara menumbuhkan rindu yang hakiki karena terkadang rasa itu ada hari ini namun hilang esok hari? 

Cara menumbuhkanmya kita semaksimal mungkin sering atau selalu bersama orang-orang Yang merindukan Allah dan RasulNya. 

Karena memang sifatnya manusia itu banyak salah dan lupanya dan wajar bila bagi seorang manusia itu kan terkadang lupa. Maka untuk mengingatkannya maka sering-seringlah bersama orang-orang yang selalu rindu kepada Allah dan rasulNya. Karena kita itu bagaimana sekeliling kita, karena Nabi berkata "Dengan siapa ia duduk maka sifatnya akan sama" , maka kita harus pilih-pilih dengan siapa kita duduk. Jika yang bersamamu adlh orang yang selalu merindukan Allah dan RasulNya maka itu akan menjadikanmu merindukan Allah dan RasulNya juga.



3. Bagaimana kita bisa merasa lezat ketika bersholawat terasa nikmat? 


1. Kamu harus kenali dulu sama sosok yang kamu sebut-sebut. Karena rasa itu nggak akan datang kecuali kenal dulu. Karena nggak mungkin orang kenal sama Nabi nggak cinta, itu nggak mungkin, bahkan orang-orang yang di zaman Nabi bukan orang yang beriman sekalipun mereka akan cinta dan senang sama sosok Nabi, Tapi karena kesombongannya itu menutup mereka dari bersyahadat. Makanya kita supaya bisa cinta padahal kita terpisah jarak dan juga waktu, maka kita banyak-banyak cari tau tentang beliau. Info dapat tentang Nabi di Majelis Taklim otomatis kita mengenal Nabi 


2. Mintalah pada Allah SWT untuk memiliki hati yang rindu pada Nabi.


Karena itu dari Allah, selain kita berusaha tapi juga minta sama Allah. "Ya Allah kok kayaknya hati saya ini masih rindunya itu bukan di jalur yang tepat, kayaknya masih senang sama dunia yang tidak ada sangkut pautnya dengan Allah dengan rasul-Nya." Jadi minta sama Allah dan juga dengan usaha supaya Allah SWT memberikan kepada kita hati yang rindu kepada Nabi SAW karena itu memang hanya dimiliki oleh orang-orang yang dipilih oleh Allah SWT.

Sambil kaji terus tentang Nabi, pasti otomatis akan cinta. Harus cari tahu keindahan dari Nabi, Maka Insya Allah pasti akan timbul cinta dan ketika sholawat pun pasti akan punya rasa rindu.


Wallahu'alam bishowab.


Mohon maaf bila banyak salah dalam penulisan maupun penyampaian πŸ™πŸ»


πŸ“Halal Share tanpa menghilangkan Nama Sumber πŸ“

Comments

Popular posts from this blog

AGAR CANTIKMU SAMPAI KE SURGA

Pentingnya Menuntut Ilmu Bagi Muslimah Sebagai Madrasatul Ula

SPECIAL MILAD SAYYIDAH FATIMAH AZ-ZAHRA