AGAR CANTIKMU SAMPAI KE SURGA

 AGAR CANTIKMU SAMPAI KE SURGA

Ning Balqis Iskandar



Dalam Islam berhias, memperindah penampilan diri, pun memakai pakaian untuk terlihat menarik dan elok dipandang bukan berarti dilarang. Sebagaimana Allah berfirman, "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A‘raaf, 7: 31).


Yang mana memang diatas ayat tersebut diberikan anjuran agar kita berhias, namun juga didalam ayat berikutnya Allah meminta agar tidak berlebihan. Sehingga mampu kita simpulkan bahwa sejatinya ada 3 hal, agar kecantikan yang kita miliki sampai hingga surga, yakni :

1. Tidak berlebihan, boleh saja berhias dan tampil cantik namun juga tidak diperkenankan secara berlebihan. 

2. Menjaga niat, boleh saja untuk berhias, memakai pakaian yang keren dan enak dipandang, namun jangan diniatkan untuk menarik perhatian orang lain terlebih lawan jenis. Sertakan segala sesuatunya dengan niat yang baik, seperti saat akan menghadiri majelis ilmu dan memakai pakaian menarik boleh namun tetap diniatkan untuk memuliakan ilmu. Seseorang Hubabah berkata dalam buku Ustadzah Halimah Alaydrus, "Sejatinya ilmu itu sudah sulit maka jangan menambah kesulitan dengan penampilan yang tidak baik, yang tidak layak dipandang."

3. Tanamkan betul rasa malu dalam diri kita, supaya cantik yang kita miliki tetap terjaga, tidak dinikmati oleh sembarang lelaki.


Sejatinya menjadi cantik ini impian setiap perempuan, namun tidak semua orang bisa memberikan nilai pantas untuk kecantikan kita, termasuk pula lelaki. Maka beruntungnya kita sebagai muslimah yang dijaga sedemikian rupa dalam Islam, yang mana kecantikan yang kita miliki hanya bisa dinikmati dengan cara yang halal, melalui pernikahan.


Sungguh perempuan adalah sumber perhiasan, sumber keindahan. Syeikh Mutawalli al-Sya'rawi, "Pada dasarnya setiap wanita itu cantik, kemudian mereka berhias untuk lebih mempercantik dirinya. Maka sesungguhnya, perhiasan hanyalah sesuatu yang bertujuan untuk menambah esensi kecantikan mereka."


Islam tidak membedakan wanita, setiap perempuan didalam agama Islam terlahir dengan kecantikan dan keindahan yang mereka miliki. Sehingga tugas kita sebagai perempuan setelahnya adalah memfokuskan diri dengan kecantikan dzahir yang jelas membuat kita deka dengan surga Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kita haruslah mengimbangi kecantikan fisik yang dimiliki dengan kecantikan batin.


Sebab semakin bertambah umur, semakin berkuranglah tentunya kecantikan fisik yang dimiliki seorang wanita. Namun hanya kecantikan batin yang akan tetap abadi didalam qolbu. Dalam Syair dikatakan, "Apakah keelokan akan tetap abadi dan memberikan manfaat jika akhlak tak baik?"


Maka ini penting untuk kita jadikan prinsip. Boleh berhias, boleh mempercantik diri, namun jangan lupakan untuk memperindah hati, mempercantik batin yang pastinya akan dipandang oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Yang mana memang kecantikan batin ini jika dipelihara akan memberikan ketenangan yang haqiqi terlebih jika dibarengi dengan ilmu dan kualitas agama.


Orang yang berilmu ketika diajak bicara pasti akan selalu nyambung, berbeda dengan orang yang hanya fokus dengan perubahan fisik saja. Dia tak akan nyambung jika diajak bicara banyak. Berbeda dengan mereka yang benar-benar memperdulikan ilmu dan akhlak, kebanyakan orang lain pasti akan betah berlama-lama dengannya.


Imam Al - Ghazali mengatakan, "Ilmu tanpa amal adalah kegilaan," sungguh sejatinya ilmu adalah pondasi dari dunia dan akhirat. Sebagaimana Imam Syafi'i mengatakan, , "Siapa yang ingin mulia dunia, dia pasti memiliki ilmu, siapa yang ingin mulia di akhirat, dia pasti memiliki ilmu, siapa yang ingin mulia dunia dan akhirat, maka itu pun bisa didapat dengan ilmu."


Kita boleh merawat kecantikan kita, tapi jangan pernah lupa merawat akal, merawat hati kita guna mempercantik pula dzahir kita.

Dan hendaknya mengimbangi dengan ketakwaan, kita haruslah mengetahui kewajiban kita sebagai perempuan, menjaga iffah, menjaga kehormatan yang kita miliki dengan cara menjaga aurat sebagaimana yang selalu dianjurkan bahkan dalam Al-Qur'an.


Dan juga jaga pula akhlak kita. Jangan terlalu ramah berlebihan terhadap lelaki, sebab tidak hanya laki-laki saja yang dianjurkan untuk menundukkan pandangan, namun perempuan juga untuk menundukkan pandangan. Agar kita pun menjaga laki-laki tersebut dari memandang kita, memandang suatu yang haram.


Ikuti bagaimana Sayyidah Fatimah Az-Zahra menjaga kecantikannya. Beliau jelas sangat cantik, indah dan bercahaya, seperti halnya Rasullullah yang merupakan lelaki tertampan maka dalam versi perempuan Sayyidah Fatimah merupakan perempuan tercantik. Tetapi kecantikannya begitu terjaga, beliau harum dengan ilmu dan segala akhlaknya yang zuhud. Memang jika dibandingkan Sayyidah Aisyah, Sayyidah Fatimah tidaklah meriwayatkan banyak hadits sebagaimana beliau namun dalam keseharian, Sayyidah Fatimah Az-Zahra merupakan gudang ilmu bahkan pada setiap akhlak yang beliau tunjukkan dikesehariannya.


"Menjadi cantik bukanlah sesuatu yang terlarang. Tapi tujuan dan bagaimana menjaga kecantikan itu, adalah hal yang harus kita pelajari dan amalkan. Seorang muslimah sudah sepatutnya memegang kiat prinsip syariah dalam segala tampilan dan kesehariannya. Maka senantiasa imbangi cantik fisikmu dengan cantik batinmu, dengan ilmu, akhlak, dan menjaga kehormatan diri."

~Ning Balqis Iskandar 


Jawaban dari Pertanyaan :

1. Dimasa ini mudah sekali kita membandingkan diri kita dengan orang lain sebab semakin terbukanya berbagai sumber informasi termasuk seputar kehidupan orang lain. Maka setidaknya ada 2 hal yang mungkin bisa mengatasi perasaan seperti ini, yaitu :

- Tutup jalan yang sekiranya membuat kita membandingkan hidup kita dengan orang lain. Jika itu dari sosial media maka kurangi, batasi atau atur waktunya terlebih dibulan Ramadhan, biasakan diri mulai dari dibulan Ramadhan ini sebab boleh jadi segalanya kemudian akan menjadi mudah dibulan berikutnya. Sementara jika itu bukan dari sosial media seperti dari tetangga, maka tutup mata dan tutup telinga saja dari segala kehidupan orang lain.

- Sibukkan diri dengan kebaikan yang nantinya akan memberikan manfaat bagi diri dan orang lain, sibukkan mencari potensi yang dimiliki

Comments

Popular posts from this blog

Pentingnya Menuntut Ilmu Bagi Muslimah Sebagai Madrasatul Ula

SPECIAL MILAD SAYYIDAH FATIMAH AZ-ZAHRA