KEPRIBADIAN RASULLULLAH SHALLALLAHU'ALAIHI WASSALLAM SAAT REMAJA - Gus Ahmad Reyhan Iskandar

 KEPRIBADIAN RASULLULLAH SHALLALLAHU'ALAIHI WASSALLAM SAAT REMAJA

Gus Ahmad Reyhan Iskandar


Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam bersabda untuk selalu mengikuti Sunnah daripada beliau, pun mengikuti para Sahbiyah- Sahbiyahnya yang memang pernah belajar dari beliau. Dan ketahuilah sesungguhnya Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam diturunkan dan dikirim ke bumi yakni dengan tujuan memperbaiki kehidupan umat, merubah peradaban umat manusia yang mulanya tak memiliki keyakinan dan berada dalam kegelapan. 


Beliau pula merupakan sosok seorang manusia yang sangat mulia sekali akhlaknya, beliau dijuluki Al-Amin sebagai bukti daripada kemuliaan akhlaknya, yang mana pernah suatu kali pada saat peletakan Hajar Aswad terjadi perpecahan mengenai siapakah yang akan memindahkan batu Hajar Aswad tersebut, sehingga salah satu kabilah pada saat itu menyarankan bahwa siapa yang paling awal memasuki Masjidil Haram dia berhak meletakan batu tersebut. Keesokan harinya pun didapati Rasullullah Shalallahu'alaihi  Wassallam yang pertama kali memasuki area majidil haram, dimana pada saat itu Rasullullah memang belum diangkat menjadi rasul namun begitu terkenal akan gelar Al-Amin berkat kejujuran beliau. 


Sehingga para kabilah Arab pun tanpa ragu menjadikan Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam sebagai orang yang terpilih untuk meletakan batu Hajar Aswad. Rasullullah  kemudian melangkah menuju tempat penyimpanan Hajar Aswad, membentangkan serbannya, dan meletakkan batu tersebut di tengah kain serban. Beliau kemudian menyuruh wakil dari masing-masing kabilah memegang ujung serban dan mengangkat Hajar Aswad hingga mendekati Ka’bah. Setelah itu, Rasullullah kembali meletakkannya ke tempat semula di lubang pojok Ka’bah. Melalui kecerdasan beliau, perselisihan pun perpecahan antarkabilah suku Quraisy pun dapat diatasi.


Dari julukan Al-Amin pula beliau mampu memperistri Sayyidah Khadijah, seorang saudagar kaya raya yang kala itu memperkerjakan Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam dan mengirimnya ke tanah Syam bersama dengan salah satu pembantunya, Maisarah, guna mengawasi bagaimana perilaku Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam yang ternyata kejujurannya begitu terkenal. Sehingga Sayyidah Khadijah pun jatuh cinta pada Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam dan melamar beliau untuknya melalui perantara seseorang. 


Pelajaran yang didapat daripada cerita diatas bahwa sungguh akhlak yang baik itu lebih mulia dibandingkan ilmu, orang berilmu yang tidak memiliki akhlak maka percuma saja ilmunya itu. 


Perlu disadari pula bahwa Sayyidah Khadijah bukan hanya seorang wanita saudagar kaya, namun beliau juga merupakan wanita yang memiliki kecerdasan yang sangat tinggi, termasuk pula mempelajari kitab sehingga beliau mengetahui dengan baik bahwa kelak akan datang seorang nabi terakhir dengan akhlak yang mulia. Yang mana akhlak tersebut  didapatinya pada Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam. Sehingga terjadilah pernikahan tersebut bukan hanya atas dasar cinta, namun juga takdir yang telah Allah tetapkan atasnya.


Penulis : Ilmu Kajian Blogger 

Comments

Popular posts from this blog

AGAR CANTIKMU SAMPAI KE SURGA

Pentingnya Menuntut Ilmu Bagi Muslimah Sebagai Madrasatul Ula

SPECIAL MILAD SAYYIDAH FATIMAH AZ-ZAHRA