MENIKAH MERAIH SAKINAH

 *BEDAH BUKU "MENIKAH MERAIH SAKINAH*

_*Ning Balqis Iskandar*_




Point-point yang akan dibahas 


1. Makna Pernikahan 

2. Persiapan mencari jodoh impian

3. Ta'aruf

4. Khitbah


_Pembahasan Pertama [Makna Pernikahan] :_


Sesungguhnya memahami makna pernikahan itu sangatlah penting, agar ketika kita hendak memulai pernikahan, maka kita telah siap secara lahir dan batin. Berikut beberapa makna tentang pernikahan, yakni :


1. Menunaikan fitrah berpasangan, sebagaimana yang Allah firmankan bahwa setiap dari kita itu diciptakan berpasang-pasangan. Maka pernikahan sendiri merupakan fitrah yang seharusnya kita lakukan, untuk berpasangan, untuk menghasilkan keturunan yang shalih dan shalihah yang nantinya akan menjadi Khalifah, seorang pemimpin dalam Islam. Boleh saja bersemangat dalam pernikahan namun bukan berarti hanya bersiap secara dzahir namun juga secara batin yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Dalam artian bukan hanya bersiap mencari pasangan namun juga, mempersiapkan bekal bagi diri.


Sebagaimana Kalam Habib Umar bin Hafidz yang mana beliau mengatakan, "Seorang pemuda itu wajar jika memikirkan tentang jodoh, namun tidak seharusnya waktu mereka habis hanya untuk memikirkan sesuatu yang sudah Allah jamin."


Dengan maksud bahwasanya sesuatu hal seperti jodoh itu sudah pasti Allah jamin bagi setiap hamba. Maka jangan sibukkan diri dengan hal yang sudah pasti, habiskan waktu yang Allah berikan untuk memperbaiki kualitas diri, memperbanyak belajar dan mencari ilmu pengetahuan. 


2. Pernikahan merupakan starting point. Perlu diingat pernikahan bukanlah garis finis yang mana semua perjalanan kehidupan akan usai setelahnya, pernikahan adalah garis untuk memulai kehidupan yang baru. Itu artinya perlu perbekalan yang lebih matang, lebih cukup, tidak sembarang sampai. Pernikahan pula bukanlah ajang kemenangan, siapa yang paling cepat menikah maka dialah pemenangnya, justru yang disebut pernikahan adalah ketika berhasil memulainya dan menjalani bahtera rumah tangga tersebut dengan 'Sakinah, Mawaddah, Warahmah'


3. Menikah adalah ibadah. Maka sebagaimana ibadah lainnya yang memerlukan ilmu, pernikahan pun seperti itu. Perlu ilmu untuk memulai dan menjalaninya. 


_Pembahasan Kedua [Persiapan Menjadi Jodoh Impian] :_


Persiapan Menjadi Jodoh Impian

1. Persiapan Ilmu, dimana dalam buku 'Menikah Meraih Sakinah' ini telah dibahas beberapa ilmu yang sangat bermanfaat bukan hanya bagi para pasangan, namun juga para single yang hendak mempersiapkan pernikahan, didalamnya dibahas mengenai fiqih wanita maupun pria, mengenai ilmu manajemen bagi istri, ilmu parenting dsb.

2. Meluruskan Niat

3. Berusaha memperbaiki Akhlak

4. Membiasakan diri mengamalkan Sunnah Rasullullah Shalallahu'alaihi Wassallam, sebab seseorang yang dia semakin dekat dengan Allah maka semakin terhiasilah ibadahnya dengan ibadah Sunnah. Yang mana ibadah Sunnah inilah yang nantinya menjadi salah satu sebab terbangunnya rumah tangga yang harmonis.

5. Persiapan Fisik

6. Ta'aruf 


_Pembahasan Ketiga [Ta'aruf] :_


Ta'aruf 

1. Ta'aruf dilakukan bagi mereka yang memang sudah memiliki niat untuk menikah, jika seandainya saja ada pasangan yang berpacaran dengan niat ta'aruf maka ini tidak bisa disebut ta'aruf.


2. Ta'aruf dibutuhkan untuk mengenal satu sama lain sehingga bisa menyatukan visi-misi dalam membangun keluarga. Pernikahan merupakan sesuatu yang Allah halalkan untuk membangun keluarga, maka sudah sepantasnyalah yang kita bahas disana bukanlah hal lain selain mengenai pernikahan, mengenai membangun bahtera rumah tangga yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Tanyakan pada pasangan mengenai pandangannya pada pernikahan, visi-misi pernikahan yang tentunya bisa menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam menjalani rumah tangga kedepannya.


3. Ta'aruf seharusnya tidak diisi dengan hal-hal yang dilarang oleh syar'iat, seperti berduaan (Khalwat), kontak fisik, dll. Bahkan video call, berdua-duaan ditengah malam itu tidak dibenarkan. Sebagaimana dalam kitab dibahas, bahwa hendaknya kita memulai sesuatu yang baik dengan hal yang baik pula agar berakhir dengan kebahagiaan.


4. Gunakan momentum ta'aruf untuk benar-benar menggali informasi seputar calon pasangan agar tidak menyesal setelah pernikahan.


Catatan : Untuk mengetahui agama seseorang tidaklah hanya dilihat dari ibadahnya saja, namun lihatlah pula bagaimana cara dia bermuamalah terhadap hartanya, bagaimana dia saat perjalanan jauh dsb.


Catatan : Rupa, kaya raya tidaklah bisa dijadikan suatu prioritas mencari pasangan. Sebab rupa yang menawan, kaya raya bukanlah syarat membangun bahtera rumah tangga.


_Pembahasan Keempat [Khitbah] :_


Hal-hal seputar Khitbah 

1. Perempuan yang sudah dikhitbah (Makhtubah) tidak boleh menerima lamaran lelaki lain


2. Diperbolehkan Nadzhor, melihat wajah dan telapak tangan pasangan dengan tanpa berduaan, didampingi oleh mahrom


3. Tetap belum diperbolehkan kontak fisik meski sudah khitbah (seperti memakaikan langsung cincin kepada calon pasangan)


Pesan Abuya Al-Habib Abdullah Baharun,  "Hendaknya tidak membuat ekspektasi yang berlebihan dan hendaknya meminta kepada Allah sosok suami yang shalih. Sebab laki-laki yang tampan tapi tidak penyayang tidaklah lebih baik dari laki-laki yang kurang tampan namun penuh dengan kasih sayang."


Kalam Ning Balqis Iskandar, "Mendambakan pernikahan yang samawa harus juga diimbangi dengan ikhtiar menggapainya. Dan Ikhtiar Itu dimulai tidak hanya mendekati akad nikah saja, tapi bagaimana perjalanan mendapatkan pasangan juga penting untuk diusahakan sesuai tuntunan syariat. Turunkan ekspektasi berlebihanmu tentang pernikahan dan bangunlah kesadaran dengan dasar ilmu. Penting pula untuk selalu menghadirkan niat yang baik, dan niat baik membangun pernikahan tidak bisa didapatkan kecuali dengan mengerti apa sebenarnya tujuan pembangunan rumah tangga dalam islam melalui ikatan pernikahan?"


_Pertanyaan :_

1. Bagaimana jika seorang perempuan menolak lamaran dari lelaki yang bahkan sudah baik agamanya dengan alasan belum menuntaskan pendidikannya?


2. Apa saja yang harus ditanyakan kepada calon pasangan pada saat ta'aruf?


3. Bagaimana cara mendapatkan suami yang shalih?

 

_Jawaban :_

1. "Ketika seorang perempuan menolak lamaran lelaki yang baik agamanya dikarenakan ingin menyelesaikan pendidikannya, maka silahkan jika seandainya memang telah berkomitmen untuk menyelesaikan pendidikan dengan niat tidak akan terlibat atau terjatuh dalam perzinahan sebelum pernikahan, berbeda halnya jika seandainya wanita ini berkomitmen menyelesaikan pendidikan namun tidak yakin akan dirinya yang mampu menjaga diri dari perzinahan, maka sudah sepantasnya wanita ini menerima lamaran tersebut, sebab pernikahan pula bertujuan untuk menghindari diri dari perbuatan zina."


2. Yang harus ditanyakan kepada calon saat ta'aruf, yakni :

- Tentang pernikahan

- Tentang finansial, sebab finansial ini menjadi sebab perceraian terbesar kedua. Bukan berarti harus kaya, sebab kaya bukan syarat, tapi setidaknya pria ini bisa menjawab tentang finansialnya, tentang penghasilannya.

- Tentang wanita berkarir

- Tentang pendidikan 


3. Cara mendapatkan suami yang shalih, yakni :


"Mencari jodoh ini layaknya memancing, semisal kita ingin mendapatkan ikan salmon, bila kita memancingnya disungai maka jelas tidak akan dapat, atau ketika kita memancing dilaut namun makanan yang digunakan untuk memancing bukanlah makanan ikan salmon maka tidak akan dapat pula."


Dari sini kita bisa simpulkan bahwa pertama yang harus dipastikan adalah tentang tempat, tentang lingkungan, tak mungkin mencari pasangan yang baik jika kita bergaul dengan orang-orang yang tidak baik. Lalu yang kedua mengenai umpan yang sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur'an, perempuan yang baik untuk lelaki yang baik, perempuan yang buruk untuk lelaki yang buruk, dari sinilah yang perlu kita lakukan adalah memulai memperbaiki diri dengan inti untuk mendapatkan ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala.


Penulis : Seftia Ayu 

Comments

Popular posts from this blog

AGAR CANTIKMU SAMPAI KE SURGA

Pentingnya Menuntut Ilmu Bagi Muslimah Sebagai Madrasatul Ula

SPECIAL MILAD SAYYIDAH FATIMAH AZ-ZAHRA